Ahad 08 Aug 2021 13:22 WIB

BOR RS Rujukan Covid di Jakarta Turun Jadi 42 Persen

Untuk BOR ICU angkanya juga turun jadi 63 persen.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Petugas kesehatan merawat pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Dr. Suyoto, Jakarta, Indonesia, Kamis, 29 Juli 2021. Indonesia mengalami gelombang kasus virus corona yang dahsyat, dipicu oleh varian delta mematikan yang pertama kali terdeteksi di India.
Foto: AP/Tatan Syuflana
Petugas kesehatan merawat pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Dr. Suyoto, Jakarta, Indonesia, Kamis, 29 Juli 2021. Indonesia mengalami gelombang kasus virus corona yang dahsyat, dipicu oleh varian delta mematikan yang pertama kali terdeteksi di India.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di 140 rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Jakarta terus menurun. Sempat tercatat 90 persen lebih pada pertengahan Juli lalu, kini BOR di Jakarta telah berada di angka 42 persen.

"Alhamdulillah BOR atau okupansi keterpakaian tempat tidur sebanyak 4.409. Terjadi penurunan menjadi 42 persen," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Ahad (8/8).

Baca Juga

Sedangkan tempat tidur ICU yang digunakan, lanjut Ariza, sebanyak 1.198. Persentasenya turun menjadi 63 persen.

"Mudah-mudahan ini pertanda baik di DKI Jakarta (BOR) makin turun. Tenaga kesehatan semakin berkurang bebannya yang sudah lebih dari 1,5 tahun membantu masyarakat," ungkap politikus Gerindra itu.

Mengutip laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sabtu (7/8), pertambahan kasus harian adalah 2.008 dari hasil 19.722 tes PCR. Sedangkan kasus aktif atau orang masih dirawat dan isolasi dilaporkan sebanyak 10.176.

Pernyataan Ariza dan laporan Dinkes DKI menunjukkan adanya perbaikan kondisi sistem kesehatan dan angka penyebaran jika dibandingkan pertengahan Juli lalu, saat PPKM Darurat sedang diterapkan. Pada 15 Juli, misalnya, pertambahan kasus tercatat sembilan ribu lebih dan kasus aktif 100 ribu lebih.

Ketika itu, BOR rumah sakit rujukan Covid-19 mencapai 91 persen. Sedangkan ICU-nya mencapai 94 persen. Bahkan, sejumlah rumah sakit sampai mendirikan tenda untuk melayani pasien. Tenaga kesehatan pun kewalahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement